1.21.2009

Senyum Ibu Pertiwi


Senyum negeriku


Senyum tanah airku


Senyum yang selalu ku rindu


Sejak lahir dari perutmu




Senyum damaimu


Tak kulihat lagi hingga kini


Dimana kau simpan senyum itu ?


Kenapa engkau malah meratap


Kau Menangis tersedu begitu pilu

Aku hanya ingin senyum itu ibu


Senyum pada anak negerimu




[+/-] Selengkapnya...

1.20.2009

Mahasiswa UNLAM yang teraniaya

Adzan subuh mulai bergema, mata ini serasa berat untuk dibuka, tubuhku sepertinya ga mau diajak bangun dari tempat tidur. Aaah, ini gara-gara begadang tadi malam, imbas dari nonton bola antara Indonesia vs oman, jam satu baru bisa tidur. Teman satu rumahku, sesama mahasiswa unlam membangunkanku untuk segara bangun, kulihat weker, waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi, dengan agak sedikit malas aku pun beranjak bangun dari tempat tidur. Terus terang baru kali ini aku bangun sepagi ini, biasanya sih jam enam baru bangun he he. Yach hari ini aku dan teman-teman punya planning, kami harus berjibaku untuk mengantre giliran berfoto di aula rektorat unlam untuk mendapatkan kartu mahasiswa dan kartu rencana studi. Beda dengan tahun-tahun yang lalu, sekarang untuk mendapatkan KTM dan KRS, mahasiswa unlam harus berfoto langsung, persis seperti pembuatan SIM di kepolisian, tapi karena kurang sosialisasi dan peralatan yang terbatas, proses pembuatannya jadi lamban. Huuh bisa dibayangkan setiap harinya aula rektorat penuh sesak oleh ribuan mahasiswa yang mengantre. pukul 06.00 tepat aku pun berangkat menuju kampus, hari masih gelap, aku memacu sepeda motorku dengan kecepatan sedang, aku menebak kalau direktorat pasti masih sedikit mahasiswa yang mengantri, tapi apa yang kutebak ternyata meleset, didalam aula sudah banyak mahasiswa, sebagian kursi yang disediakan sudah terisi.

Aku segera mengambil posisi duduk, tidak lupa mengaplingkan tempat buat temanku opik dan erin, alhamdulillah, aku bersyukur karena merasa sudah punya posisi aman untuk mendapatkan kartu antrean. Tidak lama kemudian datang erin, disusul oleh opik, setelah mereka duduk kami pun ngbrol kesana kemari, membahas masalah registrasi yang prosesnya lambat dan memakan banyak waktu, sesekali mengecam para petinggi rektorat yang mengeluarkan kebijakan tapi sangat merugikan mahasiswa, kita ini mahasiswa yang teraniaya kata ku dengan sedikit kesal. Hawa panas pun mulai sangat terasa, padahal waktu masih menunjukkan pukul 06.30, hal ini dikarenakan aula sudah penuh sesak, para mahasiswa berjubel tidak karuan, ditengah, di pinggir, dimuka dan dibelakang semuanya ingin mendapatkan kartu antrean. pukul 08.00, pegawai rektorat yang berjumlah sekitar enam orang mulai mempersiapkan peralatan. Satu orang pegawai ibu-ibu nampak mengambil mikropon, dengan suaranya yang khas ibu itu mulai bicara," hari ini kita menyelesaikan untuk antrean yang telah dibagi tadi malam" katanya dengan logat khas banjar yang kental. huuuuuuuu, suara riuh pun terdengar tanda kecewa para mahasiswa, ibu itu nampak marah karena disoraki. Akhirnya kami pun harus bersabar menunggu pembagian kartu antrean, entah jam berapa kami akan mendapatkannya. Kami mengira kartu antrean itu cuma 300 lembar, eh ternyata jumlahnya mencapai 500 lembar, rasa sakit hati aku mendengarnya. Hawa panas semakin menyengat, perutku yang tidak diisi sama sekali terasa perih, lengkap dah penderitaan gumamku.

Kulihati wajah temanku, wajahnya nampak kuyu, kulihati dua orang yang duduk dimuka ku, mereka malah asyik bermesraan, jadi ngiri hati ini he he. sesekali terdengar ibu-ibu pegawai rektorat yang menegur mahasiswa yang menggerombol dimuka untuk pindah kebelakang. Tapi perintah itu seperti dianggap angin lalu oleh para mahasiswa, mereka tetap saja berdiri dimuka, huh kesel juga melihat yang seperti itu, sepertinya mahasiswa-mahasiswa di unlam sedikit sekali yang mempunyai pemahaman tentang pentingnya antre, dalam artian budaya antre masih menjadi sesuatu nyang langka. Akhirnya setelah menunggu cukup lama, yaitu sekitar tujuh jam, kartu antrean pun dibagi, beruntung yang duduk dikursi karena hanya yang duduk dikursi saja yang diberi, meski ada saja yang berlaku curang, mereka yang berdiri ada juga yang dapat, bengan tipu muslihat tentunya. Aku sendiri mendapat kartu antrean nomor 91, erin 97 dan opik 89. Aaah lega rasanya, serasa hilang penat gara-gara duduk lama dikursi. Penantian yang cukup lama akhirnya selesai juga pada pukul 14.30, aku, erin, dan opik keluar dari aula rektorat dengan perasan senang bukan main. Kami langsug pergi ke kantin untuk mengisi perut yang sejak dari tadi pagi kosong. Itulah tadi sepenggal kisah dari seorang mahasiswa yang teraniaya he he, buat mahasiswa unlam yang masih teraniaya lainnya, bersabar aja ya he he..

[+/-] Selengkapnya...

1.15.2009

Wanita dan Pembangunan

Wanita merupakan bagian integral dari mayarakat. Tidak ada emansipasi wanita sejati tanpa adanya emansipasi masyarakat itu sendiri, begitu pula sebaliknya. Wanita adalah sosok yang mempunyai peran sangat penting, baik itu dalam ruang lingkup kehidupan yang terkecil yaitu keluarga, maupun dalam kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Di Indonesia wanita begitu disanjung dan diagungkan sedemikian rupa sehingga mempunyai kebanggaan tersendiri. Meski dalam fakta dan realita yang terjadi sangat bertolak belakang dengan apa yang telah di ungkapkan tersebut.

Dalam catatan sejarah bangsa ini, banyak sekali tokoh-tokoh wanita yang mempunyai peran besar dalam pembangunan. Pada masa kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia tentu kita mengenal siapa itu Pramudiawardhani ataupun Tribhuana Tungga Dewi, mereka adalah sosok wanita yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam pemerintahan dengan menjadi seorang Ratu yang memimpin kerajaan. Kemudian pada masa negeri ini dijajah oleh pemerintahan kolonial Belanda, muncul tokoh-tokoh wanita yang menjadi inspirator untuk berjuang melawan penjajahan seperti Tjut Nyak Dien, Christina Martha Tiahahu dan lain-lain. Bahkan pada masa itu pula lahir seorang tokoh besar bagi negeri ini, dia adalah Kartini, seorang wanita yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kaumnya. Bukunya yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang menjadi inspirasi bagi setiap wanita untuk menjadi seseorang yang memiliki integritas, memaksimalkan kemampuannya dan menjadi wanita yang tidak selalu diremehkan keberadaannya.

Memang wanita Indonesia saat ini semakin maju, makin banyak wanita yang menduduki posisi penting dan masuk dalam bidang-bidang yang secara tradisi selalu menjadi milik kaum laki-laki. Bahkan, Negara ini pernah dipimpin oleh Megawati Soekarno Putri, seorang presiden wanita Indonesia pertama. Tetapi ternyata hal itu belum cukup untuk memperjuangkan aspirasi dan hak-hak wanita Indonesia. Masih banyak sekali kaum wanita yang menjadi korban-korban penindasan dan eksploitasi berlebihan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.

Wanita-wanita Indonesia saat ini dihadapkan pada tekanan-tekanan hidup yang membuat wanita itu ikut menanggung beban keluarga. Banyak sekali para wanita yang ikut bekerja membantu suami untuk menghidupi keluarga dengan seluruh kemampuannya. Disinilah beratnya tekanan yang dihadapi oleh wanita, selain harus berperan dalam keluarga sebagai peñata rumah tangga, wanita juga harus menghadapi kenyataan untuk mencari nafkah bagi keluarga. Belum lagi bila ada kejadian-kejadian yang menimpa para wanita, seperti kekerasan dalam rumah tangga, atau pun kekerasan yang dialami saat ia bekerja. Kondisi ini tentu memprihatinkan. Kita masih ingat bagaimana para tenaga kerja wanita Indonesia yang bekerja diluar negeri begitu dilecehkan, ada yang diperkosa majikannya sendiri, kemudian disiksa dan berbagai bentuk pelecehan lainnya. Bahkan yang sangat menyedihkan adalah perdagangan manusia dimana sebagian besar obyeknya adalah para wanita.

Ironis, apa yang terjadi pada kaum wanita telah menodai segala pengagungan terhadap wanita itu sendiri, yang pada akhirnya kata-kata indah sanjungan terhadap wanita hanyalah suatu pengagungan terhadap system, bukan pada wanita itu sendiri.

[+/-] Selengkapnya...

1.10.2009

SOLUSI KEPENDUDUKAN

Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai jumlah penduduk sangat besar. Kepadatan penduduk di wilayah Negara Indonesia tidaklah sama. Jawa merupakan daerah yang jumlah penduduknya paling besar dibandingkan dengan daerah lain, padahal Jawa adalah sebuah pulau yang kecil, tetapi pertumbuhan penduduknya sangat cepat. Hal ini menimbulkan permasalahan tersendiri karena tanah yang ada di Jawa tidak mencukupi lagi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sebagian besar penduduknya.

Luas daratan wilayah Indonesia 1.904.345 km persegi yang terdiri dari beribu-ribu pulau besalah satr dan kecil. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus tahun 1972 mencapai seratus dua puluh juta orang. Pada tahun 1975 diperkirakan penduduk Indonesia mencapai seratus tiga puluh juta penduduk. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya 7% dari luas Indonesia berpenduduk 76 juta jiwa atau 64% dari penduduk Indonesia, sedangkan pulau-pulau lainnya, seperti Kalimantan misanya yang luas 28% penduduknya hanya berjumlah 4.80.000 jiwa.

Untuk mencapai pemerataan dan keseimbangan dalam penyebaran penduduk maka salah satu jalan dalam mengatasi masalah kependudukan ialah dengan mengadakan transmigrasi. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Indonesia umumnya orang-orang yang mengikuti program transmigrasi berasal dari Jawa, Madura, dan Bali, mereka biasanya ditempatkan di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, dan Nusantara.
Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu pulau besar di Indonesia dan memilki jumlah penduduk yang relatif sedikit menjadi salah satu tempat tujuan transmigrasi. Wilayah ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian, dengan lahan yang masih luas dan tanah yang subur terbuka peluang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik bagi para transmigran.

Pemerataan penduduk melalui transmigrasi dianggap penting mengingat kekayaan alam yang merupakan modal pokok dalam pembangunan nasional, yang masih terpendam dalam bumi Indonesia belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pembangunan di bidang transmigrasi sangat erat hubungannya dengan pembangunan daerah, baik di daerah asal maupun daerah penerima. Dari berbagai studi telah didapatkan keterangan tentang keadaan para transmigran umum ketika di daerah asal. Transmigrasi umum di Kalimantan Selatan misalnya, 61% tidak memiliki tanah ketika di daerah asal ( hardjosoenarto dalam Friedrich, 1980:94 ). Transmigrasi adalah perpindahan tempat, suatu gerakan yang mempunyai motivasi, dengan berbagai factor yang melatarbelakanginya, ( Suyitno, 1980:116 ).

[+/-] Selengkapnya...

1.06.2009

Derita Palestina


ketika bom meledak di gaza
takbir bergema seantero dunia
Allahu akbar….
suara-suara tangisan dan rintihan menyayat pilu
menusuk kalbu, membuat hati miris dan semakin teriris


mereka zionis
dan terlampau bengis
diamkah kita?
bukalah hati
gerakkan nurani


panjatkan doa untuk saudara-saudara kita
untuk rakyat palestina..
untuk mereka yang selalu tertindas dan teraniaya.



[+/-] Selengkapnya...

Demokrasi di Indonesia


Pesta demokrasi rakyat Indonesia segera di mulai pada tahun 2009. partai-partai peserta pemilu mulai gencar melakukan kampanye untuk manarik simpati rakyat dan memperkenalkan para caleg-calegnya. Tidak ada yang berubah dari penyelenggaraan pemilu-pemilu sebelumnya setelah revormasi bergulir. Pemilu kali ini tetap di ikuti oleh banyak partai, partai-partai gurem pun bermunculan untuk bisa bersaing dengan partai-partai besar yang sudah mapan. Fenomena ini tentunya menjadi catatan menarik bagi sejarah bangsa ini, sejak pertama kali menyelenggarakan pemilu pada tahun 1955 yang di ikuti oleh banyak partai, kemudian di sederhanakan menjadi tiga partai pada masa orde baru, kini setelah revormasi bergulir, penyelenggaraan pemilu selalu di ikuti banyak partai. Ini adalah salah satu bentuk dari luapan emosional kebebasan, setelah kurang lebih 32 tahun bangsa ini di kekang oleh rezim soeharto. Meski dalam realitasnya sekarang, kebebasan setelah revormasi ini ternyata ikut menampilkan sisi buruk bagi bangsa ini. Demokrasi yang di usung setelah jatuhnya orde baru ternyata semakin kebablasan, wajah demokrasi Indonesia semakin kabur dan tidak jelas. Satu yang menjadi pertanyaan mendasar yang hendaknya kita renungkan bersama apakah benar dengan adanya anggapan bahwa semakin banyak partai itu mencerminkan kondisi demokrasi yang bagus?.

Sulit untuk mengatakan bahwa demokrasi akan terwujud dengan baik di negeri ini. Mengingat semakin menipisnya pemahaman dan perilaku demokrasi bangsa kita. Memang demokrasi yang ada di setiap Negara itu berbeda satu sama lain, hal itu di karenakan demokrasi disesuaikan dengan kondisi sosial budaya bangsa tersebut. Tetapi inti dari demokrasi itu tetaplah sama. Di Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, dikenal dengan demokrasi liberal, ada juga yang memakai demokrasi parlementer, bahkan Indonesia dimasa orde lama yang dipimpin oleh soekarno pernah melaksanakan pemerintahan dengan demokrasi terpimpin. Prinsip dari pemerintahan demokrasi itu sendiri adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, artinya pemerintahan yang diselenggarakan haruslah berorientasi pada rakyat dan tidak menyelewengkan amanah rakyat.

[+/-] Selengkapnya...

My Future ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO